Gabrulan Kyai Gentolo

"Wong udud paling pnyakite paru-paru nanging wong ora udud pnyakite rupa-rupa".Istilah Kyai gentolo mengartikan tentang sebuah rokok yang memicu kecerdasan karna dari rokok mreka banyak dapat inspirasi , namun orang-orang kesehatan slalu tidak obyektif dalam menyampaikan manfaat rokok dan slalu menjastifikasi rokok membunuhmu seakan rokok menjadi malaikat ijroil yang dapat mencabut nyawa.
Ini adalah perang dagang antara perusahaan farmasi dengan perusahaan nikotin ,negara astinapura tidak perlu ikut campur sebenarnya karna rokok juga memberikan dampak dan manfaat banyak untuk negara ,cukai rokok dapat di manfatkan untuk kesehatan, pendidikan dan pembangunan ,namun jika perda di kabupaten guntawil gek mendiskriminasi kebebasan rakyat untuk merokok yang membuat peraturan sudah sangat dolim ,pemerintah menikmati manfaatnya, namun lupa dengan pemberi manfaat (perusahaan rokok) ungkap Kyai gentolo
Kyai gentolo menambahkan dengan bahasa ngapaknya "jere wong kon aja ngrokok mbok mati, ben urip maning ya di sumed", di empot seger. Sambil ketawa
Sebuah pesan juga di sampaikan kyai gentolo di negri astina pura dan kabupaten guntawil gek "wong pada ngawur aweh fatwa rokok kui jerene haram, tapi sing aweh fatwa kue dosane lewih gede jere rokok kue membunuhmu ,mbok nganggap rokok kaya gusti alloh, sing matikna nguripna menungsa kan gusti alloh berarti sing aweh fatwa musrik dosane gede calon suluh nggo nguripi pawon neraka". Sambil mlotot dan kumise ndut..ndut kyai gentolo