Dukung Program Ketahanan Pangan, Karutan Ruteng Turut Tinjau Lahan

Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Ruteng terus berproses mendukung program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan terkait ketahanan pangan.
Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah memanfaatkan lahan kosong sekitaran Rutan sebagai lahan produktif untuk penanaman berbagai jenis tumbuhan seperti sayur brokoli, sayur kol, sayur picai, cabe, tomat, terong dan jagung, Minggu (22/12).
Kegiatan ini ditinjau langsung oleh Karutan Kelas IIB Ruteng, Heri Sutriadi.
Kepala Rutan kelas IIB Ruteng, Heri Sutriadi, menjelaskan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi lahan kosong di sekitar Rutan.
"Penanaman Sayur brokoli, sayur kol, sayur picai, cabe, tomat dan jagung di lahan Rutan Kelas IIB Ruteng adalah langkah strategis kami untuk mendukung program ketahanan pangan sekaligus memberikan pelatihan keterampilan agrikultur kepada warga binaan," ujarnya.
Program ini tidak hanya memanfaatkan lahan yang sebelumnya tidak produktif, tetapi juga diharapkan memberikan manfaat jangka panjang untuk keberlanjutan pembinaan dan kemandirian Rutan.
Lebih jauh Karutan menjelaskan, sayur-sayuran ini dipilih karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan potensi hasil yang menjanjikan. Dengan perawatan rutin, hasil panen di masa depan diharapkan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi di dalam Rutan, sekaligus mendukung program kemandirian pangan.
Bukan hanya menyiapkan lahan namun program ketahanan pangan di rutan Ruteng juga di suport oleh mitra kami dari DPC Squad Nusantara Purbalingga yang memiliki program pupuk organik cair (POC) yang berfungsi sebagai pembenah tanah.
"Kami ucapkan terimakasih kepada Squad Nusantara yang telah membantu kami yaitu memberikan pupuk, kami berkomitmen menjadikan program ini sebagai wujud nyata pembinaan terhadap warga binaan di Rutan Kelas IIB Ruteng, kami juga turut melestarikan lingkungan dengan pupuk organik cair dari Squad Nusantara sebagai pembenah tanah "Jelas Karutan.
Selain itu, dengan didikan dari petugas yang mempunyai pengalaman khusus, ditambah dengan kegigihan para WBP yang ingin belajar, menjadikan lahan Rutan yang kosong menjadi hijau dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.
"Dengan memberikan pembinaan kemandirian ini diharapkan WBP memiliki keterampilan, pengalaman, dan pengetahuan untuk bercocok tanam yang nantinya bisa dijadikan sebagai salah satu bekal hidup setelah kembali ke masyarakat," harap Karutan, Heri Sutriadi.