Anniversary Ke 10 Cope'e Purbalingga

Anniversary Ke 10 Cope'e Purbalingga
13-Jan-2025 | sorotnuswantoro Purbalingga

Lebih dari 10 ribu pecinta kesenian kuda kepang (ebeg) tumpah ruah di area Lapangan Desa Kalitinggar Kidul, Kecamatan Padamara, Kabupaten Purbalingga, Minggu 12 Januari 2025, dari siang hingga sore. "Copee adalah komunitas pencinta seni Ebeg atau Kuda lumping Banyumasan khusunya Purbalingga sebaga, wadah untuk penyaluran bakat seni Ebeg harapan saya semoga makin banyak pencinta ebeg di Indonesia yang bisa gabung dengan cope'e dan semoga makin jaya amin" ujar lujeng ketua panitia cope'e.

Kelompok kesenian kuda kepang Sekar Budaya tampil dengan tarian khasnya hari itu. Saat gendingan mulai rancak memuncak, tak ayal terbawa suasana. "mudah-mudahan kesenian ebeg Purbalingga dapat di bawa sampai mancanegara "ujar Sugiono ketua Sekar Budaya.

Satu per satu dari mereka ikut menari kemasukan indang. Setidaknya lebih dari seribu penonton wuru bersamasama hari itu. Itulah yang terekam saat perayaan anniversary ke 10 Community Pecinta Ebeg (Cope’e) Purbalingga. bapak Winarto mengatakan "selamat ulang tahun Cope'e yang ke 10 semoga kesenian ebeg bisa bertahan dan selalu berjaya."

Sebuah komunitas yang mewadahi para pecinta kesenian tradisional ini dari seantero pelosok Purbalingga. Awalnya Cope’e terbentuk karena mereka sering ketemu di acara labuhan ebeg. "Semoga kesenian ebeg selalu dapat support dan dukungan dari pemerintah Kabupaten Purbalingga" ujar Priyono dalang Sekar Budaya.

Dari situ, akhirnya mereka sepakat membuat komunitas pada 2015, setidaknya setelah ada pewakilan delapan kecamatan. Lewat grup Facebook mereka juga bertegur sapa.

“Di grup FB ini, kami hanya memberikan informasi lokasi tampilnya komunitas ebeg setiap harinya. Dari situ, ternyata anggota di Fb mencapai 72 ribu akun,” kata Admin Cope’e Purbalingga, Lujeng.

Khusus untuk peringatan ulang tahun ke10 ini, mereka bergerak mencari dana baik iuran maupun mencari sponsor. Dia berharap, ke depan, Cope’e bisa semakin besar dan memberikan sumbangsih terhadap kelestarian kesenian ebeg di Purbalingga.

“Kalau kawan-kawan kelompok kesenian ebeg labuh tidak ada yang nonton kan kasihan. Bisa-bisa mereka tidak labuh dan punah,” Risma penonton dari desa cendana

Cope’e dinilai telah berhasil mempersatukan para pecinta kuda kepang yang ada di Purbalingga. Hal ini menjadi pemicu agar warga Purbalingga semakin mencintai kesenian lokal.

“Indonesia adalah bangsa yang berkepribadian di bidang budaya. Oleh karenanya, Copeíe ini memiliki peranan besar kesenian agar Ebeg di Purbalingga senantiasa eksis,” kata Lurah Kalitinggar Kidul, yang hadir siang itu.

Tags