Baznas Jateng Salurkan Bantuan Modal Usaha Untuk 63 Mustahik Brebes Dan Pemalang

Sebanyak 63 mustahik produktif dari Kabupaten Brebes dan Pemalang menerima bantuan modal usaha masing-masing senilai Rp2,5 juta dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Tengah. Bantuan ini merupakan bagian dari komitmen nyata dalam program pengentasan kemiskinan ekstrem yang dijalankan secara kolaboratif oleh Baznas, pemerintah daerah, dan para muzakki.
Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis di Grand Dian Hotel Brebes, dihadiri oleh Ketua Baznas Jateng KH Ahmad Darodji, Wakil Bupati Brebes Wurja, serta Kepala Biro Kesra Setda Provinsi Jateng Woro Boedisayekti.
Lebih dari Sekadar Bantuan: Ini Tentang Harapan
Wakil Bupati Brebes, Wurja, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas perhatian dan kepedulian Baznas kepada masyarakat di wilayahnya. Ia menegaskan bahwa bantuan yang diberikan bukan hanya soal angka, tetapi merupakan simbol kepercayaan dan dukungan moral kepada mereka yang ingin bangkit secara ekonomi.
“Bantuan ini bukan semata uang. Ini adalah bentuk kepercayaan bahwa para penerima mampu berkembang, berdaya, dan menjadi lebih mandiri. Saya percaya, dengan tekad dan kerja keras, bantuan ini akan tumbuh menjadi usaha yang berkelanjutan,” ungkap Wurja.
Ia juga berharap, titik awal yang kecil ini mampu menggerakkan perubahan besar dalam kehidupan para mustahik, mulai dari cukup makan, bisa menabung, menyekolahkan anak lebih tinggi, hingga membantu orang lain.
Baznas Dorong Pemberdayaan Ekonomi Berkelanjutan
Ketua Baznas Jawa Tengah, KH Ahmad Darodji, menegaskan bahwa bantuan modal usaha produktif merupakan salah satu prioritas program Baznas dalam membangun ekonomi umat yang mandiri dan berdaya saing. Program ini dirancang untuk mendorong transformasi dari mustahik menjadi muzakki.
“Tahun ini, kami menargetkan penyaluran bantuan modal usaha kepada 3.500 mustahik di seluruh Jawa Tengah. Di Brebes dan Pemalang, ada 63 orang yang terpilih berdasarkan verifikasi ketat. Kami yakin mereka mampu memanfaatkannya untuk membangun usaha kecil yang berdampak besar,” terangnya.
Selain bantuan produktif, Baznas Jateng juga menjalankan program-program konsumtif seperti bantuan sembako, bantuan bagi penyandang disabilitas, rumah tidak layak huni (RTLH), serta respon tanggap bencana. Sepanjang tahun 2024, total penerimaan zakat di Baznas Jateng mencapai Rp102 miliar, dan pada 2025 ditargetkan meningkat menjadi Rp110 miliar.
Sinergi Pemerintah dan Baznas Menuju Jawa Tengah Bebas Kemiskinan Ekstrem
Kepala Biro Kesra Setda Provinsi Jateng, Woro Boedisayekti, menyampaikan apresiasi mendalam atas kontribusi Baznas dalam membantu program-program strategis pemerintah, khususnya dalam menekan angka kemiskinan ekstrem di wilayah Jawa Tengah.
“Langkah Baznas Jateng ini sangat sejalan dengan visi Pemprov untuk menuntaskan kemiskinan ekstrem secara berkelanjutan. Kami berharap kerja sama ini terus diperkuat agar manfaatnya semakin luas,” kata Woro.
Zakat, Infak, dan Sedekah: Gerakan Kecil yang Mengubah Banyak Hal
Dalam penutupannya, Wurja mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung gerakan zakat, infak, dan sedekah sebagai kekuatan ekonomi umat yang inklusif.
“Zakat bukan hanya ibadah, tapi gerakan perubahan. Ada harapan yang tumbuh, ada ekonomi yang bergerak, dan ada kehidupan yang berubah. Mari kita rawat semangat ini bersama,” pungkasnya.