Sejarah Singkat Desa Nangkod Kejobong

Desa Nangkod dulunya adalah sebuah dusun yang merupakan bagian dari Desa Langgar. Jumlah penghuninya juga tidak begitu banyak. Kemudian datang seorang tokoh yang konon merupakan salah satu prajurut Mataram yang bernama Ki Minangkoda. Ki Minangkoda menetap dan hidup di dusun itu tanpa ditemani anggota keluarga. Beliau di dusun itu memberikan gambaran-gambaran tentang pemerintahan dan seluk-beluk dinamika kehidupan. Akhirnya beliau diangkat menjadi sesepuh dusun itu.
Semakin lama penduduk dusun itu semakin banyak. Atas inisiatif beberapa penduduk dan modal pengalaman yang diberikan Ki Minangkoda, maka dusun itu ingin lepas dan berdiri sendiri dari Desa Langgar. Kemudian beberapa tokoh masyarakat dusun itu menghadap Kepala Desa Langgar untuk menyampaikan keinginannya melepaskan diri dari Desa Langgar. Setelah menghadap kepala desa, mereka juga menghadap camat untuk mendapat persetujuan.
Ternyata perjuangan tidak hanya sampai di situ. Penduduk juga harus meminta izin kepada Residen Banyumas. Kemudian ratusan penduduk Desa Langgar, khususnya penduduk Dusun Nangkod berbondong-bondong pergi ke Banyumas untuk memohon diadakan pemekaran. Akhirnya Residen Banyumas menyetujuinya dan Dusun Nangkod menjadi sebuah desa yang lepas dari Desa Langgar.
Setelah melepaskan diri, dusun itu diberi nama Desa Nangkod yang berasal dari nama Ki Minangkoda. Diambil nama “Nangkod” karena penduduk merasa bahwa Ki Minangkoda sudah berjasa dan menunjukkan kesetiaan serta pengabdian yang tulus untuk kemajuan Desa Nangkod.
Begitu permintaannya terkabul untuk berdiri sendiri, maka untuk pertama kalinya Desa Nangkod mengadakan pemilihan kepala desa pada tahun 1870 dengan kepala desa terpilih dan menjadi kepala desa yang pertama yaitu Ki Singa Bangsa. Sekarang jumlah penduduk semakin bertambah dan perekonomian juga sudah semakin maju.