Program Dokter Spesialis Keliling Sambangi Wonosobo: Layanan Kesehatan Gratis Dan Bantuan Pangan Disalurkan Langsung Ke Warga Desa

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kembali menunjukkan komitmen kuatnya dalam memperluas jangkauan pelayanan kesehatan ke pelosok desa melalui program unggulan Speling (Spesialis Keliling). Kali ini, giliran Desa Tegeswetan, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo yang menjadi lokasi kegiatan, tepatnya pada Rabu, 30 Juli 2025.
Program yang melibatkan dokter spesialis, tim medis terlatih, dan berbagai pihak pendukung ini hadir untuk memberikan pelayanan kesehatan secara gratis kepada masyarakat, khususnya kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, ibu hamil, serta warga miskin. Tenaga medis berasal dari RS PKU Muhammadiyah Wonosobo dan RS Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto, dua rumah sakit besar yang telah terbukti kapabel dalam memberikan layanan spesialistik di Jawa Tengah.
Menjangkau Pelosok, Menyentuh Kebutuhan Dasar Masyarakat Desa
Program Speling merupakan inovasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang secara langsung menyasar wilayah dengan akses terbatas terhadap layanan medis spesialis. Layanan yang diberikan meliputi:
- Pemeriksaan kesehatan umum dan spesialistik (anak, penyakit dalam, kandungan, dan paru)
- Konsultasi dan penanganan awal penyakit kronis
- Pendataan kasus stunting dan TBC
- Pelacakan kontak erat pasien TBC
- Edukasi kesehatan dan gizi keluarga
- Distribusi bahan pokok penting seperti beras, gula pasir, dan minyak goreng
Bupati Wonosobo: “Kesehatan Anak Adalah Titik Awal Membangun Bangsa”
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat hadir langsung dalam kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, ia mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Gubernur Jawa Tengah dan seluruh jajaran yang telah menghadirkan program Speling di wilayahnya.
“Kegiatan ini sangat dinantikan masyarakat desa. Mereka membutuhkan pelayanan kesehatan langsung yang mudah diakses. Terlebih, kegiatan ini menyentuh kelompok rentan seperti anak-anak. Menjamin kesehatan anak berarti memastikan masa depan bangsa,” tegas Bupati Afif.
Menurutnya, pendekatan jemput bola seperti ini sangat efektif dalam menjawab kesenjangan layanan kesehatan antara kota dan desa, serta mampu membangun kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Gubernur Jateng: “Speling Sudah Jangkau 4,7 Juta Warga Desa”
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dalam keterangan resminya menyatakan bahwa program Speling telah berjalan secara konsisten sejak awal digulirkan dan kini telah menjangkau lebih dari 4,7 juta warga desa di seluruh provinsi Jawa Tengah.
“Kami tidak hanya menghadirkan dokter spesialis, tetapi juga membangun sistem kesehatan desa berbasis data. Melalui pendataan stunting dan TBC yang dilakukan oleh petugas medis, kami dapat merancang intervensi lebih lanjut secara tepat sasaran dan berkelanjutan,” terang Gubernur Luthfi.
Ia menambahkan, pelacakan terhadap keluarga pasien TBC yang dilakukan dalam program ini adalah bagian dari strategi pencegahan penularan penyakit menular yang berbasis komunitas.
Sinergi Sektor Kesehatan dan Ketahanan Pangan
Dalam kesempatan tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga menyalurkan paket intervensi bahan pokok penting kepada warga Tegeswetan. Bantuan tersebut berupa beras premium, minyak goreng kemasan, dan gula kristal putih, yang disalurkan sebagai bagian dari upaya menjaga:
- Stabilitas harga pangan di daerah rawan
- Ketahanan gizi rumah tangga
- Dukungan terhadap program pengentasan kemiskinan ekstrem
Langkah ini menunjukkan bahwa pendekatan Speling tidak semata pada aspek kuratif, namun juga menyentuh dimensi preventif dan promotif secara menyeluruh melalui sinergi antar-sektor.
Masyarakat Tegeswetan Sambut Antusias: Ratusan Warga Datang Sejak Pagi
Antusiasme warga Desa Tegeswetan luar biasa. Ratusan masyarakat dari berbagai dusun mendatangi lokasi pelayanan sejak pagi hari. Sebagian besar dari mereka mengaku baru kali ini merasakan langsung pelayanan dokter spesialis tanpa harus menempuh jarak jauh dan biaya mahal.
Seorang warga, Sutarmi (45), mengaku terbantu dengan pemeriksaan THT untuk anaknya yang selama ini mengalami gangguan pendengaran.
“Biasanya kami harus ke Purwokerto untuk dokter THT. Tapi hari ini, alhamdulillah anak saya bisa diperiksa langsung di desa. Semoga kegiatan seperti ini rutin,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Penutup: Meneguhkan Komitmen Pelayanan Publik Berbasis Keadilan Sosial
Program Speling di Desa Tegeswetan menjadi bukti nyata bahwa pelayanan publik yang adil dan inklusif bukanlah retorika belaka. Ketika pemerintah hadir langsung di tengah masyarakat dengan membawa tenaga ahli, fasilitas, dan empati, maka kepercayaan masyarakat akan meningkat, dan pembangunan manusia akan berjalan lebih cepat.
Dengan program seperti ini, Provinsi Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi dan Pemkab Wonosobo di bawah Bupati Afif Nurhidayat, telah menunjukkan bahwa negara benar-benar hadir, peduli, dan bekerja untuk rakyat, sampai ke lapisan terbawah.