Proyek Pembangunan Saluran Drainase Milik Cv Sumber Jaya Diduga Abai Dalam Tanggung Jawab

Sumenep, sorotnuswantoro.com – Proyek pembangunan saluran drainase di Dusun Sempangan, Desa Kalianget Barat, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur, diduga tidak sesuai spesifikasi. Selasa, 29/07/2025.
Bagaimana tidak, menurut pantauan media sorotnuswantoro.com saat dilokasi pada Senin, (27/07) ditemukan adanya dugaan kejanggalan.
Pembangunan drainase saat ini sedang dalam proses pengadaan material dan proses pemasangan batu. Parahnya, jenis batu yang di pakai bukan murni batu karang melainkan jenis batu hasil galian C sehingga diduga akan mengurangi nilai kekuatan dan ketahanan pada pondasi suatu bangunan.
Tidak hanya itu, proyek tersebut juga diketahui tidak dilengkapi dengan papan informasi, masyarakat berhak mengetahui sumber anggarannya dari mana, berapa pagu anggaran yang dikucurkan, sehingga semakin kuat dugaan adanya praktik untuk korupsi dan terkesan proyek siluman.
UU Keterbukaan Informasi Publik, atau Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008, adalah landasan hukum di Indonesia yang menjamin hak masyarakat untuk mendapatkan informasi dari badan publik.
Tujuan adanya papan informasi untuk mewujudkan setiap pelaksanaan yang baik dan transparan, serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengoordinasikan setiap proses pembangunan infrastruktur yang sedang dikerjakan.
Sementara itu, saat awak media menghubungi Pejabat Desa (PJ) Kalianget Barat, Suhrawi, mengatakan bahwa proyek tersebut mengetahui hasil penunjukan dari dinas terkait kepada CV. Sumber Jaya, Mas Syafik.
"Kami hanya sebatas terima Surat Pemberitahuan (SPK) saja mas," kata Suhrawi melalui WhatsAppnya.
Demi tegaknya demokrasi, awak media mencoba konfirmasi Kepala Bidang Bina Marga Supriadi, melalui pesan WhatsApp pada Hari Senin, tanggal 28 Juli 2025. Namun, lagi-lagi tidak menghasilkan hasil meskipun pesan yang dikirim centang dua tanda dibaca.
Publik menunggu hasil klarifikasi dari Kabid Bina Marga dan CV. Sumber Jaya terkait bentuk transparansi, pengadaan material batu yang diduga tidak sesuai standar dan berapa pagu anggaran yang dikucurkan oleh pemerintah.(@rul)