Audiensi Dengan Bupati Kendal, Warga Mororejo Keluhkan Kondisi Desa Terkena Abrasi Banjir Rob

KENDAL - Warga Mororejo, Kaliwungu, melakukan audiensi dengan Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, pada Selasa (5/8/25) di ruang kerja bupati. Mereka mengeluhkan kondisi desa yang berada di pesisir pantai yang terkena abrasi dan banjir rob yang semakin meluas. Warga Mororejo gelisah dan mendesak pemerintah daerah maupun pusat untuk serius mengatasi masalah ini.
Mereka khawatir jika tidak ada solusi, desa mereka benar-benar hilang atau bersih dari peta. "Kami khawatir jika tidak ada solusi, desa kami benar-benar hilang atau bersih dari peta," tegas Jumadi, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Mororejo, usai audensi.
Menurut Jumadi, banjir rob tidak hanya disebabkan oleh kawasan industri, tetapi juga diduga karena adanya pembiaran dua lahan tambak yang tidak diurus oleh dua perusahaan swasta di Kendal. Selama berpuluh tahun, tambak tersebut diduga dibiarkan dan menjadi muara saat banjir rob sehingga mengerus tambak milik warga.
Jumadi meminta dua perusahaan swasta tersebut melakukan upaya pencegahan agar banjir rob tidak semakin meluas. Ia juga mendorong pemerintah sebagai pemangku wilayah melakukan teguran atau menyurati perusahaan swasta tersebut.
Kepala Desa Mororejo, Kaliwungu, Mustofa Kamal, menambahkan bahwa banjir rob dan abrasi pantai di sebelah timur Pelabuhan Kendal sangat berdampak pada warganya. Menurutnya, banjir rob yang meluas diduga akibat dari adanya kawasan industri dan lahan tambak milik perusahaan swasta yang dibiarkan selama bertahun-tahun, sehingga tergerus abrasi dan meluas ke pemukiman warga.
"Kalau ngak salah lahan itu milik KIK, PT Kayu Lapis dan PT Tossa," kata Kamal.
Mustofa Kamal berharap perusahaan tersebut melakukan tindakan pengurukan atau membangun tanggul di lokasi tersebut untuk menanggulangi air pasang yang masuk ke perkampungan penduduk. Ia juga meminta agar tidak ada pembiaran terlalu lama, karena bisa saja berdampak abrasi sampai jalan lingkar arteri yang luasnya ratusan hektar.
Pemerintah Desa Mororejo juga telah melakukan upaya penanggulangan dengan membuat tanggul sementara di perkampungan untuk mencegah air rob masuk ke permukiman. Namun, Mustofa Kamal berharap pemerintah pusat dan daerah dapat segera mengambil tindakan untuk mengatasi permasalahan banjir rob dan abrasi di desanya.
Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, merespons aduan warga Mororejo terkait abrasi dan banjir rob di daerah tersebut. Menurut Bupati Tika, abrasi di Mororejo memang terkait dengan faktor alam, namun dengan adanya kawasan industri dan dua lahan tambak milik perusahaan swasta, abrasinya menjadi semakin parah.
Bupati Tika menyatakan bahwa pemerintah kabupaten Kendal akan segera mengundang pengelola kawasan industri dan dua perusahaan swasta tersebut untuk mencari solusi bersama dan menemukan titik temu. Setelah itu, mereka akan diundang kembali untuk duduk bersama dengan warga dan mencari solusi terbaik.
Dengan adanya langkah-langkah konkret dari pemerintah kabupaten Kendal, diharapkan permasalahan abrasi di Mororejo dapat segera teratasi dan warga dapat hidup dengan lebih tenang dan sejahtera.(*)