Kisah Asmara Raden Walang Sangit Dan Dewi Kolopeking

Mengisahkan sebuah perjalanan putra pajajaran era moderen yang melakukan sebuah perjalanan dalam membangun sebuah tempat yang di temani oleh seorang punggawa yang bernama kanjeng rasmin di wilayah yang masih rawan dengan berbagai macam ancaman dan tempat bersemayamnya para jin dan siluman. Dalam babadnya putra pajajaran memiliki seorang permaisuri yang bernama ratu pamengkas dan memiliki dua orang anak yang bernama putra dan putri. Ratu pamengkas terlahir dari masyarakat jelata yang di nikahi oleh putra pajajaran yang bernama raden walang sangit.
Dalam perjalananya raden walang sangit membentuk sebuah pasukan yang akan di jadikan sebuah kekuatan untuk membangun padepokan sebagai tempat belajar kanuragan dan akhlak ,dari wilayah perbatasan hutan telah di sambangi dan raden walang sangit bertemu dengan seorang gadis lugu yang bernama dewi kolopeking. Dewi kolopeking adalah seorang bidadari yang yang terjatuh dari sungai dan mengalami sebuah benturan sehingga mengalami amnesia. Dari awal mula bertemu raden walang sangit sudah mulai jatuh hati ,namun ada sebuah kisah yang memilukan dewi kolopeking sering di remehkan dan slalu di pandang sebelah mata oleh masyarakat di desa itu karna dewi kolopeking pernah menjadi korban buris rowo yang membuat dewi kolopeking terjangkit virus corona.
Niat baik raden walang sangit yang ingin mengobati luka tersebut namun dewi kolopeking masih trauma dengan buris rowo sehingga dewi kolopeking selalu menganggap semua pria adalah jelmaan buris rowo ,berbagai macam upaya telah di lakukan oleh raden walang sangit sampai di desa galuh paguwon terbentuk sebuah kekuatan dan pasukan namun dewi kolopeking tetap sama dan ahirnya raden walang sangit memutuskan untuk kembali melanjutkan perjalananya dan fokus dengan tujuanya untuk membangun padepokan .
Dalam riwayat serat yang di buat oleh empu barata jemur yaitu uga wangsit harum mewangi di terangkan "bahwa akan bertemu sebuah pertemuan besar yang membuat geger jagad nusantara yaitu bertemunya putra pajajaran dan putri mataram yang akan menitiskan seorang pemimpin yang akan menjadi pemimpin besar yaitu di sebuah desa yang masih meninggalkan peninggalan cikalbakal pajajaran dan perjuangan mataram yaitu di desa yang namanya berasal dari tlatah pasundan dan desa itu memiliki makna putih, bersih atau suci".
Untuk memulihkan kekecewaan hati yang di sebabkan dewi kolopeking raden walang sangit yang slalu di temani oleh punggawanya kanjeng rasmin ahirnya kembali dan raden walang sangit melakukan semedi meminta kepada sang yang widhi untuk menghapus kisah cintanya yang kandas dan kekecewaan terhadap dewi kolopeking.
Bersambung.....
Karya : is99
Kisah viktif dari imajinasi