Sinopsis Kehidupan Malam Purbalingga
Kehidupan kelam dewi perjiwati dalam upaya bertahan hidup untuk melayani para hidung belang, mencari tempat tersembunyi untuk transaksi sexs dan menjalankan praktisi esek esek.
Berdalih anak kos mereka melancarkan aksinya, melalui aplikasi hijau mereka berpromosi hingga para hidung belang menghampiri dan terjadi prosesi esek esek dimulai.
Hanya dengan tarif tiga ratus ribu rupiah sudah dapat menikmati sensasi sexs yang berbeda. Keseharian mereka bekerja seperti khalayak namun setelah matahari terbenam profesi mereka berganti menjadi Pekerja Sexs Komersial.
Permalam mereka dapat melayani 3-5 orang hingga di rata rata pendapatan mereka permalam 1,5 juta. Pantas saja kehidupanya mereka berkelas dan bergengsi.
Mereka sebenarnya butuh naungan, butuh di ayomi karna hati nurani mereka menolak untuk menjadi PSK namun mereka memiliki target hingga akan berhenti pada waktunya.
Peran pemerintah sangat di butuhkan bukan di garuk atau di usir, namun di pantau dan di awasi kesehatanya agar tidak ada penyebaran virus HIV yang mematikan.
