Festival Ketropak Anoman Obong Di Smanda Kendal

Festival Ketropak Anoman Obong Di Smanda Kendal
15-Apr-2025 | sorotnuswantoro Kendal

SMAN 2 Kendal, menggelar festival ketoprak Anoman Obong di aula SMAN setempat, Senin (14/04/2025).

Acara yang diberi nama Gelar Karya P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) Fase F ini, diikuti oleh 11 kelompok dari masing-masing kelas 12 yang ada di SMAN 2 Kendal.

Menurut Kepala SMAN 2 Kendal, Siswanto, festival ketoprak hanya diikuti oleh kelas, 12, sekalian untuk penilaian.

Siswanto menambahkan, cerita yang dipentaskan bebas, tetapi harus disisipi pesan, gaya hidup sehat, kesehatan reproduksi.

“Ini salah satu kegiatan Kurikulum Merdeka. Mungkin ini yang terakhir, karena tahun ajaran ke depan kemungkinan sudah berganti kurikulum,” kata Siswanto.

Siswanto, berharap pentas ketoprak ini, bisa memupuk jiwa siswa untuk mencintai budaya bangsa sendiri, sekaligus sebagai ajang kreatifitas siswa.

“Semoga bisa bermanfaat untuk semuanya,” ujarnya.

Salah satu guru SMAN 2 Kendal, Muslichin, menjelaskan pentas ketoprak siswa kelas 12 ini, sudah ke empat kalinya. Ini adalah tugas terakhir kelas 12, dan akan dinilai.

“Jurinya kita ambilkan dari pelaku seni, biar sekalian bisa memberi masukan untuk siswa dan guru,” kata Muslichin.

Muslichin, yang juga guru sejarah, menambahkan pementasan ketoprak kelas 12 ini, digunakan sebagai ajang kreatifitas dan memupuk anak mencintai budaya asli Indonesia.

“Biar mereka juga tidak lupa dengan sejarah masa lalu,” tegasnya.

Salah satu siswa SMAN 2 Kendal, Ahla Warda, mengaku sangat suka dan puas dengan teman-teman yang mementaskan Anoman Obong. Apalagi kelasnya, yaitu kelas XII A1, meraih predikat penampil terbaik.

“Kami mementaskan lakon Anoman Obong, dan mendapat predikat penampil terbaik,” kata Ahla, senang.

Gadis cantik tersebut, mengaku dirinya mulai paham tentang panggung pertunjukan setelah kurang lebih 1 bulan latihan bersama teman -teman sekelas, dengan didikan guru wali kelasnya.

“Kami diberi pemahaman tentang alur cerita , plot, bloking , dialog, dan lainnya. Saya berharap anak- anak muda menyukai kebudayaan sendiri,” pungkasnya.(*)

Tags