Java Balloon Attraction 2025: Tradisi Mengangkasa, Budaya Mengakar, Wonosobo Mendunia

Headline News - Langit pagi Wonosobo tampak berbeda dari biasanya. Warna-warni balon udara menghiasi cakrawala, menciptakan panorama spektakuler yang menyita perhatian ribuan pasang mata. Sebanyak 36 balon udara diterbangkan secara serentak dari Taman Rekreasi Kalianget, Minggu (6/7/2025), dalam event tahunan bertajuk Java Balloon Attraction 2025, sebagai bagian dari peringatan Hari Jadi ke-200 Kabupaten Wonosobo.
Tak sekadar pertunjukan visual, balon-balon ini disusun dalam formasi unik membentuk dua ikon alam Wonosobo: Gunung Sindoro dan Telaga Menjer. Keindahan itu tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga membangkitkan rasa bangga akan jati diri daerah. Ribuan pengunjung pun memadati area seluas dua hektare yang disiapkan khusus untuk menyaksikan kemegahan tradisi yang telah menjadi simbol kebudayaan lokal ini.
Wakil Wali Kota Tegal Tazkiyatul Muthmainah yang kerap disapa mbak Iin ini menjadi salah satu saksi mata yang mengaku kagum. “Sebelumnya saya hanya lihat di media sosial. Baru kali ini saya menyaksikan langsung. Luar biasa indah dan mengharukan,” ucapnya dengan penuh antusias.
Lebih dari sekadar perayaan, Java Balloon Attraction 2025 menjadi panggung untuk mempertegas eksistensi dan legitimasi budaya Wonosobo di tingkat nasional. Dalam kesempatan yang sama, Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, menerima langsung Sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Komunal dari Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia atas tradisi balon udara yang telah berlangsung turun-temurun di Wonosobo.
Bupati Afif menyampaikan bahwa balon udara bukan sekadar atraksi tahunan, tetapi warisan budaya leluhur yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Ia menekankan bahwa semua balon yang diterbangkan tetap ditambatkan dengan tali pengaman agar tidak mengganggu lalu lintas udara.
“Balon udara ini warisan nenek moyang. Sekarang, selain aman karena ditambatkan, juga telah sah diakui negara sebagai milik Wonosobo. Ini identitas kami,” tegas Afif.
Pengakuan ini bukan proses instan. Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah, Heni Susila Wardoyo, menjelaskan bahwa timnya telah melakukan penelitian mendalam sebelum HKI Komunal diberikan. Salah satu bukti kuat adalah dokumentasi foto tradisi balon udara yang diambil dari atas Pabrik Teh Tambi pada tahun 1920-an — jauh sebelum Indonesia merdeka. Hal ini menunjukkan bahwa tradisi balon udara bukan hanya lama berlangsung, tetapi juga telah menjadi bagian integral dari kebudayaan Wonosobo.
“Kami menilai tradisi ini otentik, konsisten, dan memiliki nilai budaya tinggi. Setelah ini tercatat sebagai kekayaan budaya, Wonosobo memiliki dasar kuat untuk mengembangkan dan melindunginya dari klaim pihak lain,” ujar Heni.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Wonosobo, Agus Wibowo, menjelaskan bahwa Java Balloon Attraction kali ini diikuti oleh 36 peserta terbaik yang telah diseleksi dari 137 pendaftar. Seleksi dilakukan secara ketat untuk memastikan estetika, keamanan, dan kekuatan konsep budaya dari tiap balon yang diterbangkan.
“Tahun ini kami menampilkan dua formasi besar: Gunung Sindoro dan Telaga Menjer. Semua dirancang secara artistik dan representatif, mencerminkan keindahan dan identitas alam Wonosobo,” tutur Agus.
Agus menambahkan bahwa selain pertunjukan balon udara, pengunjung juga dapat menikmati beragam sajian kuliner khas Wonosobo, pertunjukan seni rakyat, dan pameran UMKM lokal. Area yang disiapkan seluas dua hektare mampu menampung lebih dari 10.000 pengunjung, menjadikan event ini sebagai salah satu acara budaya terbesar di Jawa Tengah.
Tak hanya itu, pengakuan HKI Komunal ini juga diiringi dengan peluncuran sebuah buku dokumentasi yang memuat sejarah, filosofi, dan peran ekonomi kreatif dari tradisi balon udara di Wonosobo. Buku tersebut menjadi media edukasi dan arsip budaya yang dapat dimanfaatkan untuk generasi mendatang.
Bupati Afif mengatakan dengan harapan besar. Ia ingin agar event ini terus digelar setiap tahun, dengan kualitas yang semakin baik, serta menjadi pemicu semangat ekonomi kreatif dan pelestarian budaya yang lebih kuat di masa depan.
“Balon udara bukan hanya milik masa lalu. Ini milik kita, milik masa depan. Kita harus bangga karena tidak semua daerah punya tradisi sehebat ini. Balon udara adalah lambang kebebasan, cita-cita, dan kejayaan Wonosobo.
Java Balloon Attraction 2025 telah sukses menjadikan langit Wonosobo sebagai panggung budaya yang mengudara tinggi. Di balik warna-warni balon yang melayang, tersimpan harapan dan keyakinan bahwa Wonosobo bukan sekadar tempat di peta, tetapi jiwa dari sebuah tradisi yang terus hidup dan mendunia pungkasnya.