Sinergi Tmmd Sengkuyung Tahap Iii Di Wadaslintang: Tni Dan Instansi Tekankan Edukasi Warga Lewat Penyuluhan Non fisik

Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap III Tahun 2025 yang digelar oleh Kodim 0707/Wonosobo di Desa Kalidadap, Kecamatan Wadaslintang, tidak hanya menyentuh aspek pembangunan infrastruktur semata. Kegiatan ini juga sarat dengan misi edukatif, di mana masyarakat setempat dibekali dengan berbagai penyuluhan non-fisik yang komprehensif, aplikatif, dan solutif, melibatkan lintas instansi sebagai narasumber.
Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan di Balai Desa Kalidadap itu dihadiri puluhan warga dari berbagai lapisan masyarakat. Mereka mengikuti seluruh rangkaian acara dengan antusias dan semangat tinggi. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran, pengetahuan, serta partisipasi aktif warga dalam pembangunan desa, baik dari aspek sosial, ekonomi, hukum, hingga kesehatan.
1. Pelda Sunarna Kobarkan Semangat Cinta Tanah Air dan Persatuan
Sesi pertama diisi oleh Pelda Sunarna dari Kodim 0707/Wonosobo yang menyampaikan materi wawasan kebangsaan. Dalam paparannya, ia mengajak seluruh warga untuk memperkuat nasionalisme, menjaga keutuhan NKRI, serta meningkatkan rasa memiliki terhadap desa dan negara.
“Cinta tanah air dimulai dari hal kecil, seperti gotong royong, menjaga ketertiban, dan peduli terhadap sesama. Bila kita bersatu, tidak ada tantangan yang tidak bisa diatasi,” ujarnya penuh semangat.
Pesan yang disampaikan mencerminkan filosofi dasar TMMD: bersama rakyat, TNI kuat, dan sebaliknya, rakyat pun menjadi lebih kuat ketika bergandengan tangan dengan TNI dalam membangun negeri.
2. Polres Wonosobo Ingatkan Bahaya Narkoba dan Pergaulan Bebas
Selanjutnya, dari unsur kepolisian, perwakilan Polres Wonosobo memaparkan materi pencegahan penyalahgunaan narkotika dan pergaulan bebas. Paparan ini menyoroti ancaman serius yang dihadapi generasi muda di era digital yang semakin terbuka.
Dengan gaya komunikatif dan bahasa yang mudah dipahami, penyuluh mengedukasi warga agar lebih proaktif dalam mengawasi lingkungan sosial, khususnya terhadap anak-anak dan remaja.
“Narkoba tidak hanya merusak fisik, tetapi juga masa depan dan tatanan sosial. Pencegahannya harus dilakukan dari rumah, sekolah, dan masyarakat,” tegas narasumber dari Satresnarkoba Polres Wonosobo.
3. Kejaksaan Negeri Bahas Sadar Hukum dan Konflik Pertanahan
Dari unsur penegak hukum lainnya, Kejaksaan Negeri Wonosobo menyampaikan materi kesadaran hukum dan penyelesaian konflik pertanahan. Materi ini menjadi sangat relevan karena persoalan tanah kerap menjadi pemicu konflik horizontal yang berlarut-larut.
Penyuluhan menekankan pentingnya penguasaan legalitas tanah seperti sertifikat, surat waris, serta tata cara mediasi jika terjadi sengketa.
“Setiap warga harus paham batas kepemilikan tanah dan prosedur hukumnya. Jangan tunggu konflik besar baru cari solusi,” terang perwakilan kejaksaan.
4. Dinas Kesehatan Dorong Pola Hidup Sehat dan Lingkungan Bersih
Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo turut ambil bagian dengan menyampaikan materi kesehatan lingkungan, yang menyoroti pentingnya sanitasi, pengelolaan sampah, serta pencegahan penyakit menular.
Warga diajak menerapkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di lingkungan rumah tangga masing-masing, termasuk pentingnya penggunaan jamban sehat, air bersih, dan ventilasi rumah yang cukup.
“Lingkungan bersih adalah kunci utama untuk mencegah penyakit seperti diare, demam berdarah, dan ISPA. Pencegahan jauh lebih murah daripada pengobatan,” tegas narasumber dari Dinas Kesehatan.
5. Dinsos PMD Tekankan Kelembagaan Desa yang Kuat dan Partisipatif
Penyuluhan berikutnya disampaikan oleh Wasisi Munandar dari Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsos PMD). Ia mengulas peran kelembagaan desa seperti LPMD, BUMDes, PKK, dan Karang Taruna sebagai pilar penting pembangunan desa berbasis partisipasi masyarakat.
“Warga harus terlibat aktif dalam organisasi desa. Dengan begitu, program pemerintah akan lebih tepat sasaran dan dirasakan manfaatnya secara langsung,” ujarnya.
6. Dikopdag UMKM Buka Wawasan Bisnis dan Strategi Pemasaran Digital
Materi paling diminati warga datang dari Nur Marjaban, perwakilan dari Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perdagangan (Dikopdag UMKM) Kabupaten Wonosobo. Ia membahas tuntas strategi penguatan UMKM di era digital.
Menurutnya, pelaku UMKM harus kreatif dalam hal kemasan produk, promosi melalui media sosial, branding, hingga pemasaran online.
“Produk lokal bisa mendunia jika dikemas dengan baik dan dipasarkan dengan strategi digital yang tepat. Instagram, TikTok, hingga marketplace bisa menjadi pintu menuju pasar global,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa kemasan produk adalah elemen penting dalam menarik minat konsumen.
“Kemasan itu seperti baju dari produk kita. Kalau bajunya menarik, orang pasti ingin tahu dan mencoba isinya,” pungkas Nur Marjaban.
TMMD: Membangun Fisik, Menanam Ilmu
Komandan Kodim 0707/Wonosobo melalui pernyataan resminya menyebut bahwa pembangunan fisik hanyalah sebagian dari tujuan TMMD, sebab keberhasilan pembangunan yang sejati ditentukan oleh kesiapan sumber daya manusia di desa sasaran.
Melalui kegiatan penyuluhan ini, masyarakat Desa Kalidadap mendapatkan bekal ilmu, motivasi, dan strategi hidup yang sangat penting dalam meningkatkan taraf hidup mereka.
Penutup: Kolaborasi Lintas Instansi Menuju Desa Mandiri dan Cerdas
Program TMMD di Desa Kalidadap membuktikan bahwa sinergi TNI dan pemerintah daerah mampu menjadi katalisator pembangunan yang menyeluruh — membangun infrastruktur sekaligus menyulut kesadaran, membangun jalan sekaligus membuka wawasan.
Dengan pendekatan yang sistematis dan terpadu, TMMD menjadi tonggak nyata pembangunan desa yang tidak hanya kokoh secara fisik, tetapi juga cerdas secara sosial, ekonomi, dan hukum.