Salah Satu Kades Di Kecamatan Manding Diduga Alergi Wartawan, Pembangunan Tpt Di Desanya Di Sorot

Pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) di Desa Kasengan, Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep, yang bersumber dari Dana Desa (DD) tahun 2025 diduga tidak sesuai spesifikasi dan diduga syarat korupsi.
Anggaran yang seharusnya digunakan untuk kepentingan masyarakat malah sebaliknya dimanfaatkan untuk mencari keuntungan pribadi.
Menurut hasil investigasi tim media saat dilokasi, ditemukan beberapa dugaan kejanggalan dalam pelaksanaan yang tidak sesuai dengan juklak dan juknis sebagaimana mestinya.
Seperti contoh galian pada pondasi tembok penahan tanah yang semestinya menggunakan kedalaman ± 10 – 15 CM. Padahal kokohnya suatu bangunan bergantung pada pondasi.
Tidak hanya itu, pengadaan material yang
seharusnya menggunakan jenis batu karang murni untuk menjaga ketahanan bangunan justru menggunakan jenis batu galian C yang mudah rapuh.
Bahkan dari proses pemasangan batu terlihat hanya dilakukan penyusunan tanpa disertai adonan pasir dan semen, sehingga kuat dugaan bahwa secara pelaksanaan terlihat tidak akan bertahan lama.
Kami menilai dan menduga dengan kondisi bangunan TPT yang seperti ini, mutu dan kualitasnya tidak mungkin akan sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat.
Ini menunjukkan bahwa dugaan lemahnya pengawasan yang dilakukan oleh tenaga pendamping sehingga pemerintah desa secara leluasa menggunakan keuangan negara dengan mencari keuntungan pribadi.
Sementara itu, untuk menindaklanjuti dugaan adanya kejanggalan ini, tim media berusaha mendatangi balai desa Kasengan dengan tujuan konfirmasi kepada pihak pemerintah desa. Namun, hingga berita ini ditayangkan PAW Kepala Desa Kasengan sulit untuk ditemui, bahkan terindikasi alergi terhadap teman-teman wartawan.
Terkait dugaan penyimpangan ini, kami berharap pada pihak-pihak terkait seperti Pemerintah Kecamatan Manding, Inspektorat Kabupaten Sumenep, untuk segera turun langsung menindaklanjuti adanya dugaan penyalahgunaan yang dilakukan oleh pemerintah desa Kasengan.(Ibnu)