Gempa Guncang Gunung Kidul Bmkg Himbau Tetap Tenang Dan Pantau Informasi Bmkg Yang Akurat

Gempa dengan magnitudo 5.8 mengguncang wilayah gunung kidul Daerah Istimewa Jogjakarta pada Senin malam 26 agustus 2024 pukul 19.57 WIB,dengan pusat gempa di laut 95 km barat daya gunung kidul dengan kedalaman 30 km.
Menurut Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika atau BMKG gempa ini di picu aktivitas Megatrust 5,8 magnitudo dan tidak berpotensi sunami.
Sebelumnya pembahasan tentang Megatrusth ramai diperbincangkan warganet.
Megatrusth adalah area 2 lempeng Tektonik yang bertabrakan dan salah satunya menyusup di bawah lempeng lainnya dalam proses yang disebut subduksi. Proses ini dapat menyebabkan penguatan energi besar yang dapat terlepas secara tiba-tiba dalam bentuk gempa besar.
Menurut BMKG ada 3 zona yang berpotensi megatrust yaitu:
1.Selat Sunda : Gempa besar terakhir pada tahun 1574 (270 tahun yang lalu).
2.Mentawai-Siberut : Gempa besar terakhir pada tahun 1797 (227 tahun yang lalu).
3.Tunjaman Nankai,Jepang : Gempa besar terakhir tahun 1946 (78 tahun yang lalu).
Namun 2 wilayah di Indonesia yaitu Selat Sunda dan Mentawai Siberut perlu mendapat perhatian yang lebih serius karena jarak waktu Seismic Gap (Area subduksi belum mengalami gempa besar selama periode yang lama dan energi yang tertahan dapat memicu gempa besar di masa depan), yang jauh lebih lama dibandingkan Gempa di Tunjaman Nankai,Jepang.
Sementara itu pada Kamis 15/8/2024 Daryono selaku Kepala Badan Pusat Gempa dan Tsunami BMKG menegaskan bahwa pembahasan tentang potensi Megatrust saat ini bukanlah bentuk peringatan dini (warning) yang seolah olah dalam waktu dekat akan segera terjadi gempa besar. Tidak demikian.
Terkait hal ini BMKG mengeluarkan Imbauan yaitu
1.Tetap tenang namun, Fokus pada kewaspadaan dan kesiapsiagaan (mitigasi)gempa bumi dan tsunami.
2. Tetap beraktifitas normal seperti melaut,berdagang dan berwisata ke Pantai.
3. Ikuti informasi resmi BMKG yang memberikan informasi dan peringatan dini gempa dan tsunami secara cepat dan akurat.