Wakil Bupati Kendal Sebut Pembangunan Tanggul Laut Butuh Anggaran Ribuan Triliun Dan Waktu Lama

Perihal banjir rob di kendal, Wakil Bupati Kendal, Benny Karnadi, menyebutkan bahwa banjir rob telah menjadi permasalahan serius di beberapa wilayah pesisir pantai Kendal, seperti Desa Kartikajaya Patebon, Desa Mororejo Kaliwungu, Kelurahan Bandengan, dan Karangsari Kendal.
Menurut Benny, banjir rob ini bukan hanya masalah lokal, tetapi juga nasional, terutama di Pulau Jawa.
Benny mengatakan, pemerintah pusat berencana untuk membangun tanggul laut (Giant Sea Wall) sepanjang sekitar 500 km untuk mengatasi masalah banjir rob di Pulau Jawa. Proyek ini membutuhkan anggaran yang sangat besar, yaitu sekitar Rp 1.290 triliun hingga Rp 1.300 triliun.
"Penyelesaian pembangunan butuh waktu yang lama, bisa mencapai 15-20 tahun," kata Benny di Kendal, Jawa Tengah, Jumat (20/6/25).
Benny menjelaskan bahwa pembangunan tanggul laut akan dilakukan secara bertahap, dengan memprioritaskan titik-titik yang paling rawan terhadap banjir rob. "Artinya, dimana titik yang paling rawan akan didahulukan dibangun tanggul laut," jelas Benny.
Mengenai permasalahan banjir rob di Desa Mororejo Kaliwungu, Benny menegaskan bahwa Pemkab Kendal akan segera menyurati dan menegur dua perusahaan swasta yang diduga terkait dengan permasalahan banjir rob di Mororejo, Kaliwungu.
"Segera kita surati," tegas Benny, menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam menangani masalah ini.
Meski demikian, Pemkab Kendal berkomitmen untuk menangani masalah banjir rob dan akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan stakeholder lainnya untuk mencari solusi yang efektif dan berkelanjutan.
Benny berharap bahwa dengan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat, permasalahan banjir rob di Kendal dapat segera ditanggulangi. Pemerintah daerah juga akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh warganya.
Sebelumnya dalam acara Jumat Bersih, warga Mororejo, Kaliwungu, mengadu kepada Bupati dan Wakil Bupati Kendal tentang masalah banjir rob yang melanda desa mereka. Menurut warga, salah satu penyebab banjir rob di desa tersebut adalah adanya dua lahan tambak milik dua perusahaan swasta di Kendal yang dibiarkan sehingga menjadi muara.
"Saat saat terjadi banjir rob, air dari tambak meluap ke pemukiman, sehingga sangat merugikan warga," kata Jumadi yang juga Ketua BPD Desa Mororejo Kaliwungu.(*)