Panitia Pertandingan Dan Pelaku Pemukulan Diminta Bertanggung Jawab Atas Insiden Kericuhan Sepakbola

Lebak – Pertandingan sepakbola antar kampung di Desa Pondok Panjang, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Banten, berakhir ricuh dan berujung pada tindak penganiayaan terhadap salah satu pemain dari tim Kampung Burung Cayaut. Insiden yang terjadi pada Minggu, 24 Agustus 2025, sekitar pukul 16.30 WIB di Lapangan Talang Baru tersebut menimbulkan keprihatinan masyarakat serta sorotan terhadap tanggung jawab panitia pelaksana pertandingan.
Masyarakat menilai panitia tidak mampu mengantisipasi serta mengendalikan situasi di lapangan, sehingga kericuhan meluas hingga menimbulkan korban. Atas peristiwa ini, warga mendesak aparat penegak hukum (APH) untuk segera mengusut tuntas dan menindak tegas para pelaku, baik individu maupun pihak yang lalai dalam penyelenggaraan acara.
Salah satu korban, Devi Aditia Warman, warga Kampung Burung Cayaut, Desa Pondok Panjang, telah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Panggarangan. Dalam laporan tertulisnya, Devi menjelaskan bahwa saat bertanding melawan tim dari Kampung Sukahujan Pasar, dirinya tiba-tiba dipukul pada bagian dagu oleh pemain lawan. Tidak lama berselang, penonton dari pihak lawan ikut masuk ke lapangan dan melakukan pemukulan terhadap dirinya serta rekan-rekan setim.
Akibatnya, Devi mengalami luka di bagian kepala akibat pukulan menggunakan balok kayu serta tendangan di punggung oleh penonton dan pemain lawan. Kericuhan semakin meluas hingga pertandingan terpaksa dihentikan dan dinyatakan gugur.
“Dengan laporan ini, saya berharap perkara ini dapat segera ditangani secara adil oleh pihak kepolisian,” tulis Devi dalam pengaduannya di Polsek Panggarangan.
Masyarakat berharap agar insiden serupa tidak terulang kembali. Penyelenggaraan pertandingan sepakbola di tingkat lokal diminta dilakukan lebih profesional, dengan pengawasan ketat serta pengamanan yang memadai, demi menjaga sportivitas dan nama baik olahraga di Kabupaten Lebak.
(Red)